Buya Syafii Maarif Menyebutkan Kualitas Pemipin Parpol – Eks Ketum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif, berani bicara berkenaan banyak orang politik yg terjaring Operasi Peka Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) .
Buya Syafii gak bertanya-tanya dengan ada banyaknya orang politik yg tersandung tindak pidana korupsi. Pemicunya, kata Buya Syafii, disebabkan mutu kepemimpinan banyak orang politik yg belum juga mempuni.
” Ya memang kwalitasnya (orang politik) baru hingga disana, begitu, ” ujar Buya Syafii.
Masalah ini diungkapkan Buya kala melakukan perbincangan dengan di Grha Nada Muhammadiyah Jalan KH Ahmad Dahlan No 107 Kota Yogyakarta, Selasa (19/3/2019) .
Beberapa elite partai politik yang wajib punya urusan dengan KPK salah satunya Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, Ketum Demokrat Anas Urbaningrum, Ketum PPP Suryadharma Ali, Ketum Golkar Setya Novanto, paling akhir Ketum PPP periode 2014-2019 Romahurmuziy.
Berkenaan nama paling akhir yg terjaring OTT KPK, Buya Syafii malas memberikan komentar. ” Saya lumayan malas menjawab itu (OTT Romahurmuziy) , ” ujar Anggota Tubuh Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini.
Awal kalinya Buya ikut memberikan sejumlah pesan terhadap banyak politisi saat Pemilu 2019.
” Imbauan saya satu saja (terhadap banyak orang politik) , naik kelas jadi negarawan. Itu saja, ” kata Buya.
” Jadi (orang politik mesti) siap menang, siap kalah. Selayaknya itu, ” paparnya.
Sesaat sekarang, Buya Syafii menilainya banyak orang politik yg beradu mempertandingkan nada di pemilu tak siap kalah. Karena itu, kondisi politik memanas lantaran semua pihak berebutan kemenangan.
” Ini terlihat kan (orang politik) tak (siap kalah) . Menang siap, namun kalah gak siap. Yg benar itu dua-duanya siap, begitu. Demokrasi mendidik kita berubah menjadi orang sabar, ” papar Buya Syafii.
Mengenai kondisi politik yg mulai memanas mendekati pemilu, dianggap Buya Syafii jadi pertanda biasa. Tetapi ia memohon banyak orang politik buat gak sama sama hujat satu dengan yang lain.
” Biasa itu (kondisi politik memanas mendekati pemilu) biasa. Asal jangan sampai gontok-gontokan saja lah, biasa itu, ” ujar Buya.
Walau begitu, Buya Syafii memohon biar banyak orang politik terus mendahulukan akhlak dalam berebutan nada. Bukan malahan beragam ragam trik dilaksanakan buat menggapai ambisinya.
” Orang kan (orang politik) berebutan kekuasaan, memang ganas kekuasaan itu. Namun kenyataannya kekuasaan yg di pimpin, ada rujukan moralnya, tak kan demikian ya, ” pungkas Buya Syafii.