Dampak Tsunami Acara Kembang Api Di Geser – Dampak petaka tsunami Selat Sunda, beberapa acara perubahan tahun di pantai di Bantul ubah area. Antara lainnya pesta kembang api di Pantai Parangkusumo berubah area ke perbukitan Gua Selarong, Pajangan, Bantul.
Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo menyampaikan pentas musik serta pesta kembang api awalannya akan dihelat di Pantai Parangkusumo, Kretek. Akan tetapi, gagasan itu beralih selesai Tubuh Metereologi Klimatologi serta Geofisika (BMKG) keluarkan imbauan berkaitan gelombang pasang di lokasi pantai selatan.
“Memang dipindah (dari Pantai Parangkusumo) ke Gua Selarong, itu sebab pertimbangan kami berkaitan imbauan dari BMKG. Terkecuali itu, untuk menghadapi perihal yg tdk dibutuhkan kala perayaan malam perubahan tahun,” ujarnya terhadap wartawan, Jumat (28/12/2018).
“Sebab kan datangnya tsunami pun tdk dapat diperhitungkan seperti yg di Banten itu,” ujarnya.Dia menyampaikan Gua Selarong di Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul sendiri diambil jadi area pesta kembang api sebab dianggap lebih aman. Mengingat Gua Selarong ada di area perbukitan serta termasuk luas untuk menyimpan banyak orang-orang.
“Walau area acaranya dipindah, pantai konsisten dapat didatangi wisatawan. Lantaran itu (Pantai) punyai daya tarik sendiri untuk wisatawan untuk rayakan malam perubahan tahun,” ujarnya.
Disinggung tentang perpindahan area akan beresiko pada menyusutnya kunjungan wisatawan ke pantai, dia tdk demikian mempermasalahkan. Hal demikian karena penghasilan dari bidang pariwisata Kabupaten Bantul tahun ini telah melebihi tujuan.
Mengenai untuk tujuan penghasilan dari bidang wisata yg diberikan terhadap Dinpar Kabupaten Bantul tahun ini beberapa Rp 26,3 miliar, serta sekarang telah terwujud Rp 28,2 miliar.
“Memang waktu terakhir ini ada penurunan kunjungan ke pantai. Tetapi tujuan kita (penghasilan dari bidang wisata) telah terwujud, bahkan juga naik kira-kira Rp 2 miliar,” kata Kwintarto.
Dilakukan konfirmasi terpisah, Komandan SAR Pantai Parangtritis Ali Joko Sutanto mengaku banyaknya pengunjung Pantai Parangtritis masa petaka tsunami Banten memang alami penurunan. Akan tetapi, menurut dia hal demikian cuma berjalan sesaat saja.
“Pengunjung memang turun, tetapi mendekati malam perubahan tahun diperhitungkan konsisten naik sebab Parangtritis itu salah satunya tempat pujaan wisatawan untuk rayakan tahun baru,” katanya kala dihubungi wartawan, Jumat (28/12/2018).