Menengok Pembuatan Tape Ubi Jalar Ungu dari Bondowoso – Kabupaten Bondowoso memang persis dengan tape sebagai jajanan khasnya. Seperti tape umumnya, Tape Bondowoso pun terbuat dari singkong. Tapi sudahkah pernah Anda rasakan tape yang dibikin dari ubi jalar ungu?
Tape ubi ungu punyai perasaan seperti lazimnya tape. Lembut di lidah, manis, legit, punel di bibir. Namun, tape yang dibikin dari ubi jalar ini penampakannya lebih menarik.
Menurut pembuatnya, Sumiyati (43) , dia berencana menentukan ubi ungu sebab warnanya. Penduduk Desa Petung, Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso ini mengatakan temukan penemuan tape ubi ungu baru 1 tahun saat lalu.
Ibu dua anak ini sudah bergulat dengan olahan ubi jalar saat bertahun-tahun. Namun, waktu itu olahannya masihlah konvensional seperti ubi jalar jadikan bahan baku olahan penganan biasa maupun tepung.
” Saya terus berfikir bagaimana supaya ubi jalar ini punyai cita perasaan yang baru. Sesudah memutar otak, nampaklah inspirasi membuat tape dari ubi ungu ini, ” papar Sumaryati, Rabu (10/10/2018) .
Diterangkan Sumiyati, proses pembuatan tape ubi ungu gak jauh tidak serupa melalui langkah membuat tape memiliki bahan singkong. Ubi atau singkong dikupas, senantiasa dicuci bersih terus dikukus. Sesudah masak, ubi lalu ditiriskan diatas meja atau tampah bambu sampai dingin.
Sesudah dingin, ubi lalu diolesi ragi sampai rata. Menjadi langkah paling akhir, ubi itu terus dimasukkan ke besek atau anyaman bambu yang sudah dilapis daun pisang, terus ditutup rapat. Sesudah didiamkan saat tiga hari, jadilah tape.
Sumiyati mengemukakan, dari penemuan cita perasaan itu, dia saat ini mulai kewalahan dalam penuhi keinginan pasar. Dikarenakan waktu ini dia mesti menghasilkan sedikitnya 1. 300 besek tape dari seputar 6 kuintal ubi /hari. Tapi persediaan sekitar itu tetap habis.
Yang berminat juga gak cuma datang dari Bondowoso akan tetapi sampai ke Bali, Malang, Surabaya, Jakarta, Bandung bahkan juga Batam. Seringkali ada keinginan dari negeri jiran, Malaysia.
” Produksinya tiap-tiap hari. Kami cuma libur hari Jumat. Sebab keinginan di luar daerah memang senantiasa ada, ” terangnya.
Tapi demikian, Sumiyati mengatakan waktu ini masihlah ada masalah untuk mendapat bahan baku ubi jalar ungu di Bondowoso serta seputarnya. Karena itu, dia mesti menghadirkan dari daerah seputar, ialah Banyuwangi serta Jember.
” Alhamdulillah, untuk waktu ini kepentingan ubi ungu masihlah tercukupi. Moga-moga ke depan penduduk seputar sini ingin menanam ubi ungu hingga saya gak butuh jauh-jauh untuk mencapainya, ” tutupnya.