PSI Terkena Dampak Dari Peruskan Atribut Partai Demokrat – Wakil Sekretaris Team Kampanye Nasional Raja Juli Antoni mengharapkan Partai Demokrat tak membesar-besarkan permasalahan perusakan beberapa bendera partai di Pekanbaru, Riau. Ia mengharapkan masalah itu diserahkan kepada pihak berwajib serta Partai Demokrat gak mesti berspekulasi beberapa macam.
“Kalaupun diseriusin lebih baik pada faktor proses hukum saja dibanding ramai di medsos yg condong menyebabkan kerusakan citra partai dengan kolektif, ”
Toni terasa perusakan atribut partai, lebih pun caleg mereka tidaklah perihal yg baru. Di sejumlah daerah, PSI pun berubah menjadi korban. Walau begitu, Toni yang Sekretaris Jenderal PSI ini mengakui gak sempat melebih-lebihkan.
“Makanya [Demokrat] janganlah selalu didramatisir [peristiwanya], ” kata Toni. “Pak SBY saya duga terlalu berlebih kalaupun permasalahan ini gulirkan demikian rupa. ”
Menurut Toni, beberapa cara yg dijalankan Demokrat menggelindingkan masalah ini ialah buat menarik simpati orang dengan menempatkan diri jadi korban. Biarpun begitu Toni tidak ingin memberikan komentar masalah efektivitas trik Demokrat ini dalam pileg lain kesempatan.
Satu diantaranya sangkaan dari Partai Demokrat berkenaan momen ini ialah masalah motif perusakan yg berlangsung. Berdasarkan pernyataan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief, ia mendapatkan pernyataan dari terduga jika perusakan ini ialah pesanan dari kader PDIP.
“Pengakuan aktor pada kami [demikian], ”
Soal ini lalu dibantah oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Menurut dia, PDIP belum pernah mengerjakan beberapa hal seperti itu.
“PDI Perjuangan belum pernah main sembunyi-sembunyi. Kami tetap di area terbuka. Tak ada untungnya buat kami menyebabkan kerusakan atribut partai lainnya, ditambah lagi Partai Demokrat. Lantaran kami tak miliki pengetahuan menyebabkan kerusakan, ” kata Hasto dalam info tertulisnya.