Home / berita umum / Team Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin Balik Mengusik Pencitraan Fadli Melalui Puisi

Team Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin Balik Mengusik Pencitraan Fadli Melalui Puisi

Team Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin Balik Mengusik Pencitraan Fadli Melalui Puisi – Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengkritik calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) kerjakan pencitraan keluarga serasi melalui sesion poto di Istana Kepresidenan. Team Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin balik mengusik pencitraan Fadli melalui puisi.

“Memangnya Pak Fadli Zon kapan waktu buat puisi bukan pencitraan?” bertanya Wakil Ketua TKN Arsul Sani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Arsul memandang Fadli Zon bikin puisi ikut sarat dengan keperluan politik. Menurut Arsul, lantaran terus-menerus bikin puisi, Fadli lupa menuturkan hasil kapasitasnya menjadi anggota dewan.

“Lah memang Pak Fadli Zon buat puisi itu alami? Kan punyai keperluan politik ikut kan, sama saja begitu. Kalaupun gak musim pemilu ia gak buat puisi, itu satu. Yang ke-2 bahkan juga keseringan buat puisi ia gak sempat menuturkan apakah yang sudah ia lakukan saat jadi pimpinan ataupun anggota DPR, begitu dong,” jelasnya.

Awal kalinya, Fadli Zon mengkritik Jokowi yang dinilai kerjakan pencitraan melalui poto keluarga. Menurut dia, kebanyakan wartawan yang turut dalam sesion photo itu.

“Mbok ya sutradaranya tambah bagus dalam rancang pencitraan, contohnya pengin beri pencitraan menjadi keluarga serasi di Kebun Raya Bogor. Namun wartawannya kebanyakan. Harusnya kan wartawannya 2 atau 3, kelak di-share. Ini hingga sampai 100 orang hingga bocor pencitraan,” kata Fadli dalam diskusi di Seknas Prabowo-Sandi, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).

Dia terus mengkaitkan moment keluarga Jokowi itu dengan operasi yang dimanfaatkan dalam Pemilihan presiden AS. Fadli mengusik bab tidak berhasilnya tekad pencitraan melalui poto keluarga itu.

“Kalaupun dalam teori foto operation di Pemilihan presiden Amerika itu memang benar ada teorinya, namanya Foto Ops. Memang ia berencana beri pencitraan untuk peroleh impact spesifik kalau kita ini memang keluarga serasi. Itu dibikin rapi, (sesaat) ini dibikin pencitraan brutal lantaran tak paham teorinya,” tukas Waketum Gerindra itu.

About admin