Terkendala Akses Jalan, Krisis Air Bersih di Trenggalek Makin Parah – Bencana kekeringan di Trenggalek selalu berlangsung. Diantaranya dihadapi beberapa ratus masyarakat di Desa Karanganyar, Kecamatan Pule. Sumur di perkampungan masyarakat jadi kering, sedang supply pertolongan air tidak dapat masuk sebab terhalang akses jalan.
Salah seseorang masyarakat bernama Malan (38) menyampaikan krisis air di Dusun Ponggok terjadi semenjak beberapa waktu paling akhir, masyarakat sekarang tidak dapat lagi manfaatkan sumur yang berada di tempat tinggalnya semasing.
” Ini kering semua, seperti didalam rumah saya ini, WC telah menganggur, ” kata Malan, Senin (17/9/2018) .
Sekarang ini masyarakat mesti mencari air di sumber sampai radius lebih dari 1 Km dari perkampungan. Air setelah itu dialirkan memakai selang kecil sampai ke dekat perkampungan serta diangkut ke tempat tinggalnya semasing.
” Menjadi dari atas kami tarik gunakan selang, lalu saya titipkan ke rumah orangtua, sebab untuk sampai ke rumah tidak dapat, mesti diangkut gunakan timba, ” katanya.
Malan mengakui keadaan kekeringan di wilayahnya telah teratur berlangsung tiap-tiap tahun, hingga beberapa masyarakat sudah terlatih dengan keadaan minim supply air. Tidak hanya mencari air dari sumber, beberapa masyarakat manfaatkan layanan pengiriman untuk memperoleh supply air bersih.
” Disini jika orang yang dapat ya beli, satu tangki kecil itu harga nya pada Rp 60 ribu-Rp 80 ribu, bergantung tempat, ” tambah Malan.
Sesaat Sekretaris Desa Karangayar, MUhasim, menuturkan jumlahnya masyarakat yang alami krisis air sampai lebih dari 150 kepala keluarga (KK) , semuanya ada di Dusun Ponggok.
Muhasim menuturkan, beberapa usaha sudah dikerjakan pemerintah untuk menangani kekeringan di wilayahnya. Diantaranya dengan bangun aliran perpipaan untuk mendistribusikan air dari mata air ke perkampungan masyarakat.
Akan tetapi jalan keluar itu tidak berjalan dengan optimal. Sebab waktu musim kemarau datang, debet air berkurang mencolok, hingga aliran pipanisasi itu tidak bisa digunakan.
” Sebenarnya kami dapat saja minta pertolongan dari air dari BPBD, tetapi terhalang akses sebab jalannya berlebihan. Ditambah lagi sekarang ini jalan utama ditutup keseluruhan sebab pengecoran. Sedang jalan pilihan sempit serta terjal, ‘ katanya.
Sesaat Sekdes Karanganyar, Muhasim mengakui dari pengalaman tahun awal mulanya, tangki distribusi pertolongan air cuma dapat sampai dibawah tanjakan tajam. Masyarakat mesti melangsir memakai jerigen untuk dibawa ke rumah semasing. ” Jika semacam itu tidak efisien, sebab sangat jauh, ” jelas Muhasim.