Home / berita umum / TNI AL Riau Gagalkan Penyelundupan 496 kardus Berisi Miras Ilegal dari Singapura

TNI AL Riau Gagalkan Penyelundupan 496 kardus Berisi Miras Ilegal dari Singapura

TNI AL Riau Gagalkan Penyelundupan 496 kardus Berisi Miras Ilegal dari Singapura  – Pangkalan Laut (Lanal) TNI AL Dumai di Riau menggagalkan penyelundupan 496 kardus berisi minuman keras (miras) ilegal dari Singapura. Seseorang aktor telah diamankan.

“Kita mengamankan satu speedboad 1200 PK yang sarat dengan miras ilegal asal Singapura. Ada seputar 496 kardus di kapal itu,” kata Komandan Lanal Dumai Letkol Laut (P) Wahyu Dili Yudha Hadianto dalam tayangan persnya, Minggu (24/3/2019).

Wahyu menuturkan, awalannya pihaknya memperoleh info dari penduduk akan terdapatnya penyelundupan miras. Miras itu akan masuk ke lokasi perairan Indragiri Hilir (Inhil), pada Jumat (15/3) malam.

“Atas info itu, team kita kerahkan untuk lakukan pemantauan di laut. Team F1QR Dumai malam hari berjalan lihat terdapatnya gerakan speedboad yang melintas,” kata Wahyu.

Lihat hal tersebut, sambungnya, team lakukan pengejaran pada jam 02.00 WIB. Ada seputar 30 menit berlangsung tindakan kejar-keran. Speedboad bermuatan miras ini coba kabur dari pengejaran TNI AL.

“Mereka berupaya kabur dalam pengejaran. Team sudah sempat lakukan penembakan peringatan ke hawa,” kata Wahyu.

Pada akhirnya speedboad ini berhenti di dermaga di Tembilahan. Sebagian orang sudah sempat melarikan diri.

“Ada seputar 6 yang melarikan diri. Akan tetapi team di lapangan sukses mengamankan satu orang,” kata Wahyu.

Dalam kontrol, didapati jika miras yang diselundupkan ini berisi beberapa type miras merk internasional. Miras ini dibawa dari Singapura serta sudah sempat berkunjung di Batam.

“Dari info satu orang yang kita amankan, gagasannya miras ini akan di pasarkan di lokasi Riau. Sesudah kita kalkulasi dari jumlahnya dus itu, ada 5.952 botol miras beberapa merk luar negeri B,” kata Wahyu.

Pihak TNI AL masih tetap meningkatkan masalah ini untuk membuka siapa pemiliknya. “Masih tetap kita bangun siapa pemiliknya. Masalah ini masih tetap kita proses selanjutnya,” tutup Wahyu.

About admin