Generasi Muda Akan Unjuk Gigi di Ajang Student Jazz Festival di Banyuwangi – Buat ke-3 kalinya, Banyuwangi membuat pertandingan jazz buat generasi muda yg bertopik Student Jazz Festival. Pertandingan yg diselenggarakan di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Banyuwangi ini di buka Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko.
Yusuf mengemukakan pertandingan jazz buat generasi muda ini didambakan bisa jadi generasi penerus musik jazz, terutama di Banyuwangi. ” Kami pingin menjaring bakat-bakat muda jazz, bersamaan dengan rutinnya diselenggarakan momen jazz pantai serta jazz Ijen di Banyuwangi tiap-tiap tahun, ” tutur Yusuf, Sabtu (25/8/2018).
Menurut Yusuf, arena ini tak sebatas pertandingan. Lantaran yg keluar jadi terpilih, akan berpeluang tampil di beberapa momen musik Banyuwangi. Perihal ini tentu jadi kebanggaan buat beberapa musisi muda jazz dapat satu acara dengan musisi lokal serta nasional.
Yusuf lantas mengharapkan beberapa musisi muda dapat banyak belajar, baik dari sisi musik, profesionalisme, serta dedikasi pada musik. ” Jika pengin konsentrasi di musik, ini dia ajangnya. Banyuwangi memberikan panggung luas buat mereka yg berkreasi, karena banyak momen yg kami rancang memang buat menyiapkan panggung buat beberapa seniman serta musikus muda, ” kata Yusuf.
Pada tahun ini, Student Jazz Festival dibarengi 30 group band pelajar satu tingkat SMA. Momen ini dapat dibarengi band pelajar luar kota seperti Surabaya, Malang, Jember serta Bali. Walaupun pelajar, mereka bisa memperlihatkan musikalitas yg apik. Beberapa judul lagu digemari banyak orang ataupun daerah dimainkan dalam balutan aransemen jazz. Bahkan juga lagu Banyuwangi seperti Rehana, Kangen Tombone Ati terdengar lebih fresh serta asik waktu dibawakan dalam perbedaan makna jazz.
Improvisasi musik sebagai satu diantaranya ciri-khas jazz juga tak kalah sama seperti musisi profesional. Seperti SMAN 1 Genteng yg sukses membawakan lagu Cemeng yg mengkombinasikan irama jazz dengan instrumen etnik. Begitu pula dengan SMAN 5 Surabaya yg membawakan Tanjung Perak, jadi irama jazz yg menarik. Tampilan mereka ini bisa memikat beberapa ratus pirsawan yg datang.
Sodo mengakui lakukan kerja sama aransemen jazz dengan musik etnik Using karena pingin memperlihatkan ke khalayak jika Banyuwangi juga miliki kekayaan musik. Sodo sendiri telah memiliki pengalaman ikuti beberapa pertandingan musik jazz tingkat regional serta nasional.
Ditambahkan dia, arena ini memberikan peluang baginya menebarkan virus musik jazz pada teman-temannya di sekolah. ” Rekan-rekan yg punyai kemampuan musik banyak, namun masihlah dikit yg bertekun jazz. Melalui arena ini, saya dapat memperkenalkan pada rekan-rekan, serta mereka nyata-nyatanya sukai, ” kata pelajar yg telah bertekun piano classic mulai sejak kelas dua SD ini.
Selain itu Sukirin, guru pembimbing dari SMAN 5 Surabaya mengakui bila Student Jazz ini telah jadi agenda sekolahnya buat dibarengi. Buat kepentingan itu, bahkan juga pihaknya tiap-tiap tahun lakukan pergantian buat group band sekolahnya.