Home / berita umum / Ibu Bunuh Anak Di jerat 15 Tahun

Ibu Bunuh Anak Di jerat 15 Tahun

seseorang ibu rumah-tangga di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tega menganiaya anaknya, GW (5), sampai tewas. Argumen NW menganiaya GW, karena jengkel anaknya seringkali ngompol.

GW adalah siswa satu taman kanak-kanak (TK) berinisial GM yang terdapat di lokasi Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Kepala sekolah TK GM, Mery mengungkap perubahan sikap korban sepanjang sebagian bln. paling akhir ini.

” GW bersekolah disini mulai sejak play group waktu usianya masih tetap 3 th.. Jadi telah dua th. (GW) sekolah disini. Awalannya GW itu periang, tapi sesudah dia pulang dari Bangka sebagian bln. waktu lalu dia tampak begitu murung, ” tutur Mery waktu didapati di kantornya, Senin (13/11/2017).

Mery menceritakan, sebelumnya kepulangan GW ke Bangka yang disebut kampung halaman ibunya itu, GW seringkali diantar serta jemput oleh tantenya karna sang ibu repot bekerja.

Sesudah pulang dari Bangka, ibunda GW di ketahui telah tidak bekerja sekali lagi serta teratur mengantar jemput GW.

” Sebagian bln. ini, kami juga seringkali lihat ada luka-luka tidak umum dibagian muka GW. Tetapi waktu di tanya guru pembimbingnya, GW menjawab luka itu karena jatuh saja waktu bermain, ” kata Mery.

Tidak cuma itu, sebagian minggu waktu lalu, GW masuk sekolah dengan kenakan kaos lengan panjang jadi pelapis seragam sekolahnya.
Menurut Mery, GW terlihat lemas. GW cuma menunduk serta menempatkan kepalanya ke meja sembari menyilangkan ke-2 tangannya ke meja.

Bacalah juga : Seseorang Ibu Aniaya Anaknya sampai Tewas karna Seringkali Ngompol

Mery meneruskan, ada seseorang guru yang mengelus punggungnya serta bertanya keadaannya.

” GW mengapa kok lemas begini? ” bertanya seseorang guru waktu itu.

Tetapi waktu disentuh sisi punggungnya, GW menjerit kesakitan. Sang guru juga terperanjat serta lihat ada luka goresan dibagian tubuh yang tidak tertutup kaos panjang.

” Guru bertanya ini luka apa GW, memiliki bentuk garis-garis demikian. Saat diintip hingga dalam kaos nyatanya luka garis yang serupa luka cakaran itu banyak hingga penuhi punggungnya, ” kata Mery.

Waktu itu guru kelas GW segera memberikan laporan peristiwa itu pada Mery. Ia juga memohon GW melepas pakaiannya untuk di check.

Tetapi GW menampik serta menyebutkan luka itu cuma sisa terjatuh dari tangga kantor ibunya saja.

” Saya masih tetap bertanya, bila hanya jatuh kok demikian bentuk lukanya demikian GW? Tapi GW tetaplah katakan ‘kan batunya banyak, selalu GW jatuh guling-guling’, ” kata Mery.

Tidak cuma itu, luka dibagian pinggir mata GW juga buat beberapa guru makin berprasangka buruk. Tetapi GW tidak sempat mengeluh pada guru tentang keadaannya.

” Kami cobalah panggil orang tuanya, tapi tak ada tanggapan yang baik. Bahkan juga sempat sepanjang dua hari GW minta makan karna lapar. Waktu di tanya, GW menjawab tidak di beri makan ibunya sepanjang dua hari, ” kata Mery.

GW tewas pada hari Sabtu (11/11/2017) jam 17. 30 WIB. Dari hasil olah tempat peristiwa perkara (TKP) di Jalan Asem Raya, Duri Kepa, Kebon Jeruk, polisi temukan beberapa tanda bukti yang berkaitan dengan penyiksaan pada GW.

Mengenai tanda bukti itu yaitu kantong plastik berwarna merah yang dipakai untuk tutup kepala korban, tali plastik warna hitam, penghilang serangga semprot, serta gunting.

Atas tindakannya, tersangka dijerat Undang-Undang RI Nomor 35 th. 2014 mengenai Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimum 15 th. penjara.

About admin