Organisasi IGGiOe Tengah Meniti Jalur Hukum Melawan Ketentuan Pemerintah – Pemimpin jemaah Muslim Austria menyebutkan organisasinya, IGGiOe, tengah meniti jalur hukum melawan ketentuan pemerintah untuk tutup beberapa masjid serta mengusir paling tidak 40 imam.
Ibrahim Olgun menyebutkan pihaknya tidak diberitahu terlebih dulu mengenai tuduhan spesial yang jadikan landasan penutupan masjid, empat salah satunya terdapat di ibu kota Austria, Wina.
Ditambahkannya kalau kebijakan pemerintah ini jadi langkah mencolok yang semestinya tidak dilandaskan pada terkaan.
Ia tidak merinci langkah hukum yang tengah ditempuh pihaknya.
Baiknya ‘dirundingkan’
Menurut Olgun, kebijakan pemerintah ” tidak pas untuk mengatur politik Islam ” serta ” selanjutnya juga akan memperlemah susunan orang-orang Islam di Austria. “
Demikian sebaliknya ia percaya masalah bisa dikerjakan lewat perundingan.
Pernyataan presiden IGGiOe di sampaikan untuk menyikapi pengumuman Kanselir Austria Sebastian Kurz, Jumat lantas (08/06) kalau pihak berwenang juga akan tutup tujuh masjid serta mengusir paling tidak 40 imam.
Menurut Kurz, keputusannya didasari aktivitas politik Islam di masjid-masjid itu.
” Semua aktivitas yang berkaitan dengan politik Islam serta pergerakan radikal akan tidak memperoleh tempat di Austria, ” tuturnya.
Pihak berwenang temukan kalau beberapa organisasi Muslim terima dana asing, termasuk juga dari Turki.
Di satu masjid di Wina, tim penyelidik diantaranya mengarah bebrapa photo yang memerlihatkan aktivitas anak-anak muda yang kenakan baju serupa tentara Turki dalam satu acara di masjid itu.
Penutupan masjid serta pengusiran imam dari Austria segera memperoleh kecaman dari Turki yang mengatakannya jadi bentuk islamofobia.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengecam keras kebijakan Austria.
” Mereka, di Austria, saat ini ikut serta dalam rencana serta hitung penutupan masjid-masjid kami disana. Ke mana hal semacam ini juga akan menghadap? Saya cemas langkah yang di ambil perdana menteri Austria juga akan kembali menggiring dunia ke perang salib-sabit, ” katanya.
Sekitaran 360. 000 orang keturunan Turki tinggal di Austria, termasuk juga sekitaran 117. 000 warga negara Turki.
Sepanjang satu tahun lebih paling akhir jalinan ke-2 negara lebih buruk, diantaranya berkaitan dengan arus pendatang Muslim serta gagasan keanggotaan Turki di Uni Eropa.