PNS Korban Pembunuhan Di Kendari Juga Presenter TVRI – Masyarakat kelurahan Korumba,Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dikagetkan dengan penemuan mayat pria, barusan pagi. Jasad Abu Saila alias Aditia didapati kerja jadi PNS Pemprov serta Pembawa acara TVRI.
Kapolres Kendari, AKBP Jemy Junaidi menjelaskan waktu diketemukan, mayat dalam keadaan terlentang serta ada cedera tusukan di perut serta cedera sobek karena benda tajam di beberapa anggota badan.
“Kita dapatkan mayat lelaki, dengan nama Aditia dari info keluarga. Ada sangkaan pembunuhan sebab ada cedera tusuk, ada sobek di perut. Ada cedera di dahi serta lengan,” jelas Junaidi pada wartawan, Minggu (21/7/2019).
Aditia beralamat di kelurahan Lepo-Lepo. Jemy menjelaskan, istri korban sudah sempat memberikan laporan ke polisi bila suaminya tidak pulang ke rumah, sesudah memakai mobil tinggalkan rumah untuk pergi membayar tagihan di ATM. Begitupun hp korban tidak aktif waktu dihubungi.
“Telah ada laporan yang masuk di Polsek Baruga selanjutnya dilanjutkan di Polres, beri kami waktu untuk ungkap ini,” tuturnya.
Hariana, masyarakat di seputar TKP yang temukan mayat menerangkan bila dia awalannya lihat ada bercak darah selanjutnya lihat ada kaki. Sesudah tahu ada mayat, dia langsung melapor pada RT.
“Cocok saya membuka pagar nyatanya benar ada mayat saya langsung lapor pak RT,” katanya.
Dia menjelaskan bila malam hari anaknya sudah sempat dengar suara kericuhan serta pekikan meminta tolong pada malam hari. Tetapi dia takut untuk keluar rumah pastikan apa yang berlangsung. Selanjutnya pada pagi hari, dia merasakan mayat itu. Sampai sekarang polisi masih lakukan penyidikan berkaitan motif sangkaan pembunuhan, berdasar keadaan mayat yang mengganaskan. Mayat korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dikerjakan autopsi, untuk kepentingan penyelidikan polisi.
Selain itu, Diah Masita yang pembawa acara TVRI akui terkejut atas penemuan jasad Aditia. Dia akui mengenal baik dengan figur Aditia.
“Iya ia pembawa acara di TVRI,” kata Diah.
Menurut dia figur Aditia adalah figur senior yang tetap memberi contoh yang baik. “Satu kata buat almarhum ‘Perfect’ almarhum pun tidak enggan memberikan pujian pada juniornya bila tampilan kami bagus,” tutur Diah.