Puncak Musim Kemarau Di DIY Semasing Daerah Tak Sama – BMKG memprakirakan musim kemarau di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berjalan sampai bln. September lain kesempatan. Di beberapa titik miliki potensi berlangsung kekeringan berlebihan.
” Puncak musim kemarau di lokasi DIY diprakirakan bln. Agustus-September dasarian II. Tetapi semasing daerah tidak sama, terkait wilayahnya terdapat yg puncaknya Agustus dasarian II (11-20 Agustus), sampai September dasarian II terlebih di beberapa Kabupaten Gunungkidul, ” kata Kepala Group Data serta Kabar BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Djoko Budiyono, Senin (16/7/2018).
Hasil pantauan BMKG, sejumlah titik miliki potensi berlangsung kekeringan berlebihan sampai hidrometeorologis. Di titik-titik itu udah lebih dari 30 hari tak turun hujan betul-betul atau menurunnya curah hujan dari situasi sewajarnya dalam jangka periode panjang.
Daerah yg tak turun hujan berturut-turut lebih dari 60 hari ialah Kabupaten Bantul (Kecamatan Bantul, Dlingo, Imogiri, Jetis, Pajangan, Pandak, Srandakan), Gunungkidul (Girisubo, Tanjungsari, Tepus), serta Kulon Progo (Galur, Lendah, Pengasih).
Dan daerah tak hujan 30-60 hari ialah Bantul (Bambanglipuro, Imogiri, Kretek, Piyungan, Pundong, Sedayu, Sewon), Gunungkidul (Gedangsari, Karangmojo, Paliyan, Panggang, Playen, Ponjong, Purwosari), Kulon Progo (Kalibawang, Nanggulan, Samigaluh), Sleman (Berbah, Kebonagung).
” Terdapat yg udah lebih dari dua bln. tidaklah ada hujan betul-betul, ini yg miliki potensi bisa berlangsung kekeringan berlebihan. Jadi buat daerahnya tak seluruhnya sama kondisinya, ” katanya.